Batu Akik Suliki

Sebelum ane share tentang batu akik lumut suliki ini, ada baiknya kita kembali ke masa lalu dimana batu akik suliki ini pertama kali ditemukan.

Batu akik Lumut suliki ini berasal dari  Kecamatan Suliki Kab. Lima Puluh, Sumatera barat
Penemuan batu Suliki ini, sebenarnya tidak disengaja. Karena tersamar di belantara hutan dan di celah-celah perbukitan, warga melihat bebatuan yang mengkilat. Setelah diasah, ternyata batu-batu itu menyembulkan kristal-kristal dengan tingkat kekerasan yang tinggi.

batu akik lumut suliki
Nah, semenjak itu, “lumuik Suliki” begitu warga setempat menyebutnya, menjadi objek pencarian warga setempat untuk dijadikan batu cincin ataupun perhiasan lainnya, dan sampai kini mulai beredar di masyrakat dan menjadi primadona bag para pecinta dan kolektor batu cincin.
Batu Suliki ini merupakan jenis dari mineral Chrysoprase yang hampir sama dengan Batu bungbulang dari Garut

Lumuik suliki / batu akik lumut suliki ini terdirik dari 16 jenis.

1.      Giok Suliki Putih,
2.      Giok Suliki Kuning,
3.      Giok Suliki Hijau,
4.      Giok Suliki Me rah,
5.      Giok Suliki Hitam,
6.      Giok Suliki Ungu,
7.      Giok Suliki Anggur,
8.      Giok Suliki Logam,
9.      Giok Suliki Suto,
10.  Pancar Lumuik,
11.  Cimpago Lumuik,
12.  Lumut Teratai,
13.  Lumut Terawang,
14.  Lumuik Abuak,
15.  Lumuik Kum bang Jonti
16.  dan terakhir Lumuik Pandan.

Selain di pasar lokal, saat ini batu suliki ini mulai merambah pasar Eropa yang diantaranya mampu menembus pasar Jerman, Belgia dan Belanda, karena orang sana sangat menyukai batu ini dari segi estetika nya sehingga menjadi sumber devisa bagi negara.

Tentu saja, ada banyak jenis-jenis batu akik di Indonesia yang masih belum ter-ekspos, terus ikuti saja blog ini, karena kedepannya akan banyak mengulas batu-batu cincin lainnya, silakan post komentar anda untuk request batu cincin yang akan kita ulas kedepannya
Baca juga cara memilih batu cincin
Demikian sekilas tentang batu akik Suliki, semoga bermanfaat bagi para kolektor dan pecinta batu akik.
Salam.

0 Responses to “Batu Akik Suliki”